Puisi Mohammad Jihad Gunawan
KEPADA SEORANG WANITA PEMETIK MLINJO
Datangnya tiba-tiba, berkendara sepeda unta
adalah kau, ketika mainkan segala adegan
menghapus semua dongengan
tentang rumah gelap tanpa lentera
Wanita siapakah njenengan?
begitu lincah bagai seekor kera
berloncatan dari ranting ke ranting
tanpa sedikitpun bergeming.
Aku sungguh terkejut tak habis pikir
membuat hatiku berdesir.
Yogya bisa selaras
lain soalnya bila siapa butuh siapa
lelaki atau wanita
Tak seperti di desaku, layaknya seorang perempuan
ora usah nyambet gawe asal alus gelungane
gelung bunder membuat suasana seger
hingga semestinya disangker.
Yogya punya tugu yang tegak
mengapa wanita arus berloncatan seperti kera?
buat yang adiluhung akhirnya hanya sebatas kata.
Tak peduli, bila masalahnya berebut
siapa yang duluan.
Di atas maupun di bawah hanyalah semacam arisan
tetapikadang juga saling menikam begitu kejam
karena arti sepikul gendongan, bisa bikin sialan
Kutut manggung dalam sangkar bisa tak berarti
buat seorang wanita pemetik buah mlinjo
sing ora pati ayu nanging migunani.
1989